Di Balik Detik Kehidupan:
Di Balik Detik Kehidupan:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Jakarta tgl
17-07-2014
Waktu adalah umur manusia, ia tersusun dari detik demi
detik hingga meningkat menjadi menit lalu jam, hari, dan seterusnya. Hasan Al
Bashri pernah berkata: “Wahai Bani Adam! Sesungguhnya engkau adalah kumpulan
hari-hari. Ketika hari telah berlalu,maka berlalu pulalah sebahagian dari
dirimu”
Diantara sebab terpenting dari suksesnya para pendahulu
kita dalam menapaki segala tantangan dan rintangan yang menghadang adalah
kedisiplinan mereka mengisi waktu dengan menginterospeksi setiap detik yang
berlalu. Lebih-lebih terhadap menit, jam ataupun hari. Maka pantaslah jika
mereka (umat Islam saat Rasulullah masih hidup) menyandang gelar “Khoirul
Ummah” (sebaik-baik generasi).
Demikian agungnya makna waktu dalam kehidupan manusia.
Rosulullah SAW telah bersabda : “Tidaklah akan berpindah Kaki seorang hamba
pada hari kiamat, sampai ia ditanya Tentang empat perkara. Tentang umurnya,
bagaimana ia menghabiskannya, tentang jasadnya, bagaimana ia mempergunakannya
tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya dan kemana ia menghabiskannya, dan
tentang ilmunya, bagaimana ia mengamalkannya. (Ad Darimi: 538)
Manusia akan mempertanggungjawabkan sekecil apapun
persoalannya di dunia ini. Maka sungguh mengherankan, bagaimana jam, hari dan
tahun berlalu dengan sia-sia. Ibnu Mas’ud berkata: “Saya sangat membenci
sekali, jika melihat seseorang yang leha-leha, tidak mengerjakan amalan untuk
dunianya maupun untuk akhiratnya.”
Begitulah para salaf ash sholih, mereka selalu mengisi
umurnya dengan tekun, baik dengan perkara dien ataupun dunia, tanpa letih dan
jemu. Waktu yang terkait dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu beribadah
kepada Allah SWT.
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepada-Ku.” (Adz. Dzariyat :56).
Ibadah kepada Allah tidak akan terwujud kecuali dengan
penjagaan terhadap waktu. Jika seorang hamba memahami makna ibadah dan tujuan
penciptaan makhluk, maka sudah pasti ia akan memahami pentingnya waktu. Dan
jika waktu adalah barang yang berharga bagi orang yang berakal, itu tak lain
karena waktu adalah umur manusia, sebuah kehidupan yang dimulai ketika saat
kelahiran dan berakhir hingga detik-detik menjelang ajal.
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment