Adab Serta Etika Hubungan Suami-Istri:
Adab Serta Etika Hubungan Suami-Istri:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Dalam hadis yang bersumber dari Abu Said Al-Khudri,
Rasulullah saw pernah berwasiat kepada menantunya Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, jika isterimu memasuki rumahmu, hendaknya
melepaskan sandalnya ketika ia duduk, membasuh kedua kakinya, menyiramkan air
dimulai dari pintu rumahmu sampai ke sekeliling rumahmu. Karena, dengan hal ini
Allah mengeluarkan dari rumahmu 70.000 macam kefakiran dan memasukkan ke
dalamnya 70.000 macam kekayaan, 70.000 macam keberkahan, menurunkan kepadamu
70.000 macam rahmat yang meliputi isterimu, sehingga rumahmu diliputi oleh
keberkahan dan isterimu diselamatkan dari berbagai macam penyakit selama ia
berada di rumahmu.
Cegahlah isterimu (selama seminggu dari awal perkawinan)
minum susu dan cuka, makan Kuzbarah (sejenis rempah-rempah, ketumbar) dan apel
yang asam. Ali bertanya: Ya Rasulallah, mengapa ia dilarang dari empat hal
tersebut? Rasulullah saw menjawab: Empat hal tersebut dapat menyebabkan
isterimu mandul dan tidak membuahkan keturunan. Sementara tikar di rumahmu
lebih baik dari perempuan yang mandul. Kemudian Ali (sa) bertanya: Ya
Rasulallah, mengapa ia tidak boleh minum cuka? Rasulullah saw menjawab: Cuka
dapat menyebabkan tidak sempurna kesucian dari haidnya; Kuzbarah menyebabkan
darah haid berakibat negatif terhadap kandungannya dan mempersulit kelahiran;
sedangkan apel yang asam dapat menyebabkan darah haid terputus sehingga
menimbulkan penyakit baginya. Kemudian Rasulullah saw bersabda:
1: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu pada awal
bulan, tengah bulan, dan akhir bulan, karena hal itu mempercepat datangnya
penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.
2: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu sesudah
Zhuhur, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan jiwa anak mudah
goncang, dan setan sangat menyukai manusia yang jiwanya goncang.
3: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu sambil
berbicara, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan kebisuan.
Dan janganlah seorang suami melihat kemaluan isterinya, hendaknya memejamkan
mata ketika berhubungan, karena melihat kemaluan dapat menyebabkan kebutaan
pada anak.
4: Wahai Ali,
jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain
(membayangkan perempuan lain), karena (bila dikaruniai anak) dikhawatirkan
memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan kejiwaan.
5: Wahai Ali, barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya
di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an, karena aku khawatir turun
api dari langit lalu membakar keduanya.
6: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dalam keadaan
telanjang bulat, juga isterimu, karena khawatir tidak tercipta keseimbangan
syahwat, yang akhirnya menimbulkan percekcokan di antara kalian berdua, kemudian
menyebabkan perceraian.
7: Wahai Ali, janganlah menggauli isterimu dalam keadaan
berdiri, karena hal itu merupakan bagian dari prilaku anak keledai, dan (bila
dianugrahi anak) ia suka ngencing di tempat tidur seperti anak keledai ngencing
di sembarangan tempat.
8: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul
Fitri, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan anak memiliki
banyak keburukan.
9: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul
Adhha, karena (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak
sempurna, enam atau empat jari-jari.
10: wahai Ali, jangan menggauli isterimu di bawah pohon
yang berbuah, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia
menjadi orang yang penyambuk atau pembunuh atau tukang sihir.
11: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di bawah
langsung sinar matahari kecuali tertutup oleh tirai, karena hal itu (bila
dianugrahi anak) dapat menyebabkan kesengsaraan dan kefakiran sampai ia
meninggal.
12: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di antara adzan
dan iqamah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka
melakukan pertumpahan darah.
13: Wahai Ali, jika isterimu hamil, janganlah
menggaulinya kecuali kamu dalam keadaan berwudhu’, karena hal itu (bila
dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia buta hatinya dan bakhil tangannya.
14: Wahai Ali,
jangan menggauli isterimu pada malam Nisfu Sya’ban, karena hal itu (bila
dikaruniai anak) dapat menyebabkan tidak bagus biologisnya, bertompel pada
kulit dan wajahnya.
15: Wahai Ali,
jangan menggauli isterimu pada akhir bulan bila sisa darinya dua hari (hari
mahaq), karena hal itu (bila anugrahi anak) dapat menyebabkan ia suka
bekerjasama dan menolong orang yang zalim, dan menjadi perusak persatuan kaum
muslimin.
16: Wahai Ali,
jangan menggauli isterimu di atas dak bangunan ( yang tidak beratap), karena
hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang munafik,
riya’, dan ahli bi’ah.
17: Wahai Ali,
jangan menggauli isterimu ketika hendak melakukan perjalanan (bermusafir),
jangan menggaulinya pada malam itu, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat
menyebabkan ia suka membelanjakan harta di jalan yang tidak benar (pemboros).
18: Wahai Ali,
jangan menggauli isterimu jika kamu hendak bermusafir 3 hari 3 malam, karena
hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi penolong orang yang
zalim.
19: Wahai Ali,
gauilah isterimu pada malam senin, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat
menyebabkan ia menjadi pemelihara Al-Qur’an, ridha terhadap pemberian Allah
swt.
20: Wahai Ali,
jika kamu menggauli isterimu pada malam Selasa, hal itu (bila dikaruniai anak)
dapat menyebabkan ia dianugrahi syahadah setelah bersaksi “Sesungguhnya tiada
tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, tidak disiksa oleh Allah
bersama orang-orang yang musyrik, bau mulutnya harum, hatinya penyayang,
tangannya dermawan, dan lisannya suci dari ghibah dan dusta.
21: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam
Kamis, hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi ahli hukum
dan orang yang ‘alim.
22: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada hari
Kamis setelah matahari tergelincir, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat
menyebabkan ia tidak didekati setan sampai berubah rambutnya, menjadi orang
yang mudah paham, dan dianugrahi oleh Allah Azza wa Jalla keselamatan dalam
agama dan di dunia.
23: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam
Jum’at, hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang
orator. Jika kamu menggauli isterimu pada hari Jum’at setelah Ashar, (bila
dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang terkenal, termasyhur
dan ‘alim. Jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at sesudah ‘Isya’, maka
diharapkan kamu memiliki anak yang menjadi penerus, insya Allah.
24: Wahai Ali, jangan gauli isterimu pada awal waktu
malam, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang
yang tidak beriman, menjadi tukang sihir yang akibatnya buruk di dunia hingga
di akhirat.
25: Wahai Ali, pegang teguhlah wasiatku ini sebagaimana
aku memeliharanya dari Jibril (as). (Kitab Makarimul Akhlaq: 210-212… Muga
Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment